Hi everybody ! Enjoy, read and be my blog's member ! Thanks for your visit ! :)
RSS

Jumat, 14 Juni 2013

World Without Oil

Hi guys, hari ini aku lagi bosen banget, bingung mau ngapain dan tiba-tiba ada keinginan untuk buka blog, nah untungnya aku punya teman yang luar biasa banget, namanya Devi... Dia ngepost sesuatu yang sangat menggelitik pemikiran aku. Judul post itu sama dengan postku yang satu ini, hanya saja dia dengan bahasa Indonesia dan aku versi bahasa Inggrisnya...

Ya, jadi post ini semacam pengulangan dari post dia dengan sedikit perubahan dari versi aku sendiri. Jadi post ini akan sedikit bercerita tentang minyak yang ada di bumi ini. Selama ini kita selalu menggantungkan hidup pada minyak bumi, baik secara sadar maupun tidak kita sadari. Kendaraan berbahan bakar minyak, satelit berbahan bakar minyak, bahkan untuk masak pun kita perlu minyak. 

Bila begitu pentingnya minyak bagi hidup kita, kenapa kita amsih terus menghambur-hamburkannya? Padahal kita tahu minyak tak bisa diperbaharui, namun kerap kali kita membuang-buangnya dengan berbagai tindakan kita yang tak bertanggungjawab. Hmm kalau minyak habis apakah kita pernah terpikir apa jadinya? Cobalah lihat video berikut ini untuk mencoba membayangkannya mulai sekarang.... 



Berdasarkan post dari blog Devi (http://depimomo.blogspot.com/) yang membahas tentang video ini, aku mendapatkan sebuah pandangan tentang keadaan dunia ketika minyak di seluruh dunia hampir habis dan tak tersisa setetes pun di perut bumi. Berikut adalah gambarannya dalam bahasa Indonesia dengan sedikit perubahan. Semoga membantu Anda memahami video di atas.

Pada tanggal 13 Juni 2013, National Geographic Channel melalui tayangan "Aftermath: World Without Oil" telah memberikan gambaran bagaimana jadinya kondisi dunia ketika minyak telah habis. Berikut adalah hal yang didapatkan Devi setelah menonton tayangan tersebut. Maklum Christine tidak menontonnya karena hanya memakai chanel yang langsung ada di TV tanpa perlu dibayar hehe... Jadi...

Menit Pertama:
Ketika minyak menghilang, alarm di pengkilangan mulai berdering sebagai tanda merosotnya tekanan dalam pipa.

Satu Hari Pertama:
Semua produk minyak, mulai dari aspal, solar, bensin, dan tar menjadi barang berharga dan terbatas. Saham-saham bernilai ratusan triliun menjadi tidak berharga. Para pekerja minyak dipecat. Semua konsumen minyak segera menuju pom bensin terdekat untuk mengisi bensin yang terakhir kalinya. (Sebenarnya hal ini sering terjadi di Indonesia, mirip saat-saat harga bensin mau dinaikkan.)

Minggu Pertama:
Persediaan minyak mulai habis. Pemadaman listrik menyebar ke seluruh dunia (Sepertinya hal ini sudah biasa bagi rakyat Indonesia, kan sudah terbiasa pemadaman listrik bergilir dari PLN hehe...). Pengangguran meningkat hingga 30%. Hewan ternak mati karena kekurangan pakan. Terjadi kerusuhan dan penjarahan (Pasti lebih parah dibanding kerusuhan tahun 98 di Indonesia).

Bulan pertama:
Jalanan kosong dari kendaraan. Hanya kendaraan darurat saja yang mendapatkan bahan bakar minyak. Pemerintah memutuskan untuk mulai menanam biofuel (alternatif energi yang ramah lingkungan).

Semester pertama ( enam bulan maksudnya ) :
Penanaman biofuel ditinggalkan untuk memfokuskan penanaman pangan. Peneliti bereksperimen dengan bahan-bahan kimia untuk menciptakan biofuel.

Tahun pertama:
Mulai ditemukan ganggang sebagai biofuel yang ramah lingkungan dan mudah dikembangbiakkan (hanya dengan sedikit pupuk). Lithium yang merupakan bahan baku baterai menjadi sangat dicari dan menjadi sumber energi baru.

Lima Tahun Pertama:
Barang-barang elektronik yang awalnya dibuang mulai dicari dan dikumpulkan. Dalam satu ton ponsel bisa didapatkan 275 gram emas. Pesawat dan roket belum dapat digunakan kembali. Satelit-satelit berjatuhan karena kehabisan bahan bakar. Penduduk mulai menanam sendiri makanan mereka. Apartemen menjadi rumah kaca. Kereta api menjadi sarana transportasi yang menghubungkan seluruh dunia. Kota-kota mulai dibangun di sepanjang rel kereta api. Kota-kota lama ditinggalkan.

Empat Puluh Tahun Kemudian:
Langit tampak bersih. Udara terasa lebih segar. Mobil kembali diciptakan namun dengan bahan bakar listrik. Kerangkanya tidak lagi menggunakan besi namun serat optik yang ringan. Kendati demikian, harga mobil sangatlah mahal sehingga tak sembarangan orang bisa memilikinya. Tampaknya, dunia lebih baik tanpa kehadiran minyak.

Nah, dari penjabaran di atas, bisa ditarik sebuah fakta bahwa ternyata tanpa adanya minyak, manusia bisa hidup dengan lebih baik, tak tergantung dan bisa lebih mandiri, ya kalau begitu kesimpulannya bisa Anda tarik sendiri kan? :D

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS