Trikora ( Tri Komando Rakyat )
Trikora atau Pembebasan
Irian Barat ditetapkan oleh Presiden Indonesia, Ir. Soekarno pada tanggal 19
Desember 1961 di Alun-alun Utara Yogyakarta, bertepatan dengan peringatan
ulang tahun Agresi II Militer Belanda. Isi Trikora tersebut
ialah :
- Gagalkan pembentukan negara Boneka Papua buatan Kolonial Belanda.
- Kibarkan Sang Merah Putih di Irian Barat,Tanah Air Indonesia.
- Bersiaplah untuk mobilisasi umum mempertahankan kemerdekaan serta kesatuan Tanah Air dan Bangsa Indonesia.
Pada tanggal 2 Januari
1962 susunan Komando Tertinggi Pembebasan Irian Barat terbentuk. Tugas-tugas
Komando Tertinggi Pembebasan Irian Barat adalah:
- Merencakan, mempersiapkan, menyelenggarakan operasi militer dengan tujuan untuk mengembalikan wilayah Irian Barat ke dalam kekuasaan negara Republik Indonesia.
- Mengembalikan situasi militer di wilayah Irian Barat.
Trikora ini terjadi
karena Indonesia dan
Belanda sama-sama menganggap wilayah barat Pulau Papua sebagai tanah
kekuasaannya. Terjadilah pertentangan diantara mereka yang tak juga berujung.Salah
satu puncaknya ialah saat Pemerintah
Belanda memulai persiapan menjadikan Papua negara merdeka selambat-lambatnya
pada tahun 1970-an dengan mempercepat program pendidikan di Papua barat ,Indonesia bahkan menentang dan kemudian pada 17 Agustus 1956 membentuk Provinsi Irian Barat dengan
ibukota di Soasiu yang berada di Pulau Tidore, dengan gubernur pertamanya, Zainal Abidin Syah
yang dilantik pada tanggal 23 September
1956.
Kedua belah pihak ini sama-sama tidak mau
menyerah,bahkan saling memperkuat diri. Indonesia yang menyadari betul
kekuatannya masih kurang untuk melawan Belanda,mulai melakukan berbagai tahap
dan langkah gesit untuk memperkuat diri. Langkah-langkah yang dilakukan
Indonesia kala itu bersangkutan dengan
Trikora adalah:
1.)
Mencari
bantuan senjata dari luar negeri dengan mengadakan
perjanjian jual-beli senjata dengan Uni Soviet secara pembayaran jangka panjang.
2.) Indonesia mendekati negara-negara
seperti India, Australia, Jerman,
dan Perancis agar tidak memberi dukungan
kepada Belanda jika pecah perang antara Indonesia dan Belanda.
3.) Tanggal 27 Desember 1958, Presiden Soekarno mengeluarkan UU nomor 86 tahun
1958 yang memerintahkan dinasionalisasikannya semua perusahaan Belanda di Indonesia.
4.) Soekarno membentuk Komando
Mandala, dengan Mayjen Soeharto sebagai Panglima Komando untuk menjalankan tugas-tugas khusus
merebut Irian Barat.
5.) Karena rencana-rencana Trikora diatas
belum juga siap, maka TNI AD dengan bantuan TNI AL dan TNI AU membuat operasi rahasia untuk menyusupkan
sukarelawan ke Papua bagian barat dengan tugas melakukan sabotase dan
penghancuran objek-objek vital milik Belanda.
*Biarpun sukses dengan menyerang Belanda di Irian
Barat,namun sebuah operasi gagal dilaksanakan karena tidak adanya perlindungan
dari TNI AU.
6.) Pada 19 Mei 1962,pasukan Indonesia dibawah pimpinan
Mayjen Soeharto melakukan operasi infiltrasi udara dengan menerjunkan penerbang
menembus radar Belanda yang dilakukan pada malam hari(< 1 menit,81 penerjun payung selesai mendarat&pesawat
Hercules telah meninggalkan daerah Teminabuan dengan ketinggian yang
tidak bisa dicapai oleh pesawat Neptune Belanda).
7.) Dan yang terakhir dalam perjuangan
Indonesia ini ialah operasi
Jayawijaya
yang disiapkan oleh TNI Angkatan Laut.Operasi ini merupakan operasi amfibi terbesar
dalam sejarah operasi militer Indonesia ( >100 kapal perang & >16.000
prajurit disiapkan dalam operasi tersebut).
Karena
kekhawatiran bahwa pihak komunis
akan mengambil keuntungan dalam konfik ini, Amerika Serikat mendesak Belanda
untuk berunding dengan Indonesia. Karena usaha ini, tercapailah persetujuan New York pada tanggal 15 Agustus 1962.
Pemerintah Australia yang awalnya mendukung kemerdekaan Papua juga mengubah
pendiriannya dan mendukung penggabungan dengan Indonesia atas desakan AS.