PERCOBAAN
II : PERUBAHAN
ENTALPI REAKSI
I.
Tujuan
Menentukan perubahan
harga entalpi reaksi (∆H) dengan percobaan
menggunakan kalorimeter
II.
Dasar Teori
Dalam kehidupan sehari-hari, kita banyak sekali menemukan berbagai reaksi kimia.
Salah satunya adalah Termokimia. Termokimia merupakan cabang ilmu kimia yang
mempelajari kalor reaksi yang terlibat dalam suatu reaksi kimia. Reaksi
kimia selalu disertai oleh perubahan kalor antara sistem
dengan lingkungannya. Dalam reaksi kimia
terdapat pula perubahan entalpi / energi yang dapat diukur.
Harga perubahan entalpi (∆H) suatu reaksi dapat ditentukan
dengan berbagai cara, antara lain ialah dengan cara kalorimetri,
hukum Hess, dan dengan menggunakan
perubahan entalpi pembentukan.
Kalorimetri adalah pengukuran secara
kuantitatif terhadap panas yang masuk selama proses kimia. Pengukuran ini
menggunakan kalorimeter sebagai alat pengukurannya.
Kalorimeter sendiri adalah alat yang dipakai untuk mengukur panas / kalor yang dikeluarkan atau diserap oleh sistem dalam suatu
reaksi kimia. Kalorimeter
sederhana dapat dibuat dari wadah yang bersifat isolator (tidak
menyerap kalor). Penggunaan wadah dari bahan isolator membuat percobaan lebih
mudah dilakukan dan data yang dikumpulkan menjadi lebih sedikit (tanpa adanya
data akan kalor yang diserap / dikeluarkan wadah) .
Karena kalorimeter dianggap
tidak menyerap kalor pada saat reaksi berlangsung, maka kalor yang diserap dan
dikeluarkan oleh wadah dianggap tidak ada dan tak diperhitungkan. Data H reaksi
yang terdapat pada tabel-tabel pada umumnya ditentukan secara
kalorimetri. Jadi, bisa dikatakan bahwa pengukuran dengan cara kalorimetri
adalah cara yang paling sering dipakai dalam dunia kimia.
III.
Alat dan Bahan
·
Alat :
Gelas ukur, termometer, dan kalorimeter beserta pengaduknya
·
Bahan :
Air,
NH4Cl, Natrium Hidroksida,
Asam Klorida.
IV.
Skema kerja
Hmm ini kayaknya mesti buat sendiri ya :) Soalnya ini dalam grafik, jadi susah masuk ke blog, maaf ya...
V.
Data Pengamatan
No.
|
Percobaan
|
Pengamatan
|
|
Suhu
awal (oC)
|
Suhu
akhir (oC)
|
||
1
|
Percobaan 1
|
31
|
28
|
2
|
Percobaan 2 :
·
HCl
·
NaOH
|
31
31
|
33
|
VI.
Perhitungan
Percobaan 1
Data
|
HCl
|
NaOH
|
Volume
|
10 mL
|
10 mL
|
Massa
|
10 gr
|
10 gr
|
Suhu
awal
( rata-rata suhu awal 2 larutan)
|
31 oC
|
|
Suhu
akhir
|
28 oC
|
·
Massa campuran (m) :
10 gr
+ 10 gr = 20 gr
·
Perbedaan suhu (∆T) :
28
– 31 = - 3 oC
·
Q = m . c . ∆t =
20 gr x 1 kal.gr-1.oC-1 x - 3 oC = - 60 kal
Q = m . c . ∆t = 0,02 kg x 4200
J.kg-1.oC-1 x - 3 oC = - 252 J
·
M = 1M = 10 mmol = 0,01
mol
·
∆H = -Q : mol = 252 J : 0,01 mol = 25200 J / mol = 25,2 kJ / mol
Percobaan 2
Data
|
HCl
|
NaOH
|
Volume
|
10 mL
|
10 mL
|
Massa
|
10 gr
|
10 gr
|
Suhu
awal
( rata-rata suhu awal 2 larutan)
|
31 oC
|
|
Suhu
akhir
|
33 oC
|
·
Massa campuran (m) :
10 gr
+ 10 gr = 20 gr
·
Kenaikan suhu (∆T) :
33
– 31 = 2 oC
·
Q = m . c . ∆t =
20 gr x 1 kal.gr-1.oC-1 x 2 oC = 40 kal
Q = m . c . ∆t = 0,02 kg x 4200
J.kg-1.oC-1 x 2 oC = 168 J
·
M = 1M = 10 mmol = 0,01
mol
·
∆H = -Q / mol = - 168 J / 0,01 mol = -16800 J / mol = - 16,8 kJ / mol
VII. Pembahasan
Pada
percobaan pertama,
air dicampur dengan NH4Cl. Hasilnya, terjadi
perubahan suhu menjadi lebih rendah (terjadi
penurunan suhu). Hal itu membuktikan bahwa pada percobaan pertama
terjadi penyerapan
energi yang mempengaruhi perubahan
suhu pada larutan. Reaksi tersebut menyerap
energi
dalam bentuk kalor, sehingga suhu larutan tersebut pun turun karena panas terserap ke dalam larutan tersebut.
Kemudian pada
percobaan kedua, Natrium Hidroksida
dicampur dengan Asam Klorida. Hasilnya,
terjadi perubahan suhu menjadi lebih tinggi. Hal itu membuktikan
bahwa pada reaksi ini
terjadi pelepasan energi yang
mempengaruhi perubahan suhu pada larutan. Reaksi tersebut melepas energi dalam bentuk kalor, sehingga suhu larutan
tersebut pun naik karena panas yang ia lepaskan tersebut.
Dari kedua
percobaan di atas akan dicari
harga perubahan entalpi atau ∆H.
Percobaan ini menggunakan asas dalam bab kalor, yaitu asas
tentang perpindahan kalor yang terjadi tanpa merubah bentuk ataupun wujud
benda. Asas itu ialah Asas Black yang berbunyi “Q = m . c . ∆t .“ Sedangkan metode yang digunakan dalam
percobaan ini ialah
metode kalorimetri,
yaitu metode yang digunakan untuk menentukan nilai kalor berdasarkan pengamatan
pada perubahan suhu dengan
menggunakan alat yang dinamakan kalorimeter. Besar
Q
pada percobaan -percobaan di atas merupakan
∆H yang dikalikan dengan mol dari zat
dalam percobaan tersebut.
VIII.Kesimpulan
·
Dalam reaksi kimia bisa terjadi penyerapan, serta pelepasan energi dalam bentuk kalor. Hal ini mempengaruhi suhu benda.
·
Bila terjadi penyerapan
energi dalam bentuk kalor, maka yang terjadi pada percobaan / reaksi tersebut
ialah penurunan suhu.
·
Bila terjadi pelepasan
energi dalam bentuk kalor, maka yang terjadi pada percobaan / reaksi tersebut
ialah kenaikan suhu.
·
Perubahan harga entalpi
memiliki prinsip yang sama dengan perpindahan kalor.
·
Besar perubahan harga
entalpi sama dengan besar perubahan kalor, hanya berbeda tanda (+/-).
·
Untuk mencari besar
perubahan entalpi suatu zat, maka besar kalor yang bereaksi harus dibagi dengan
mol zatnya.
======Laporan Praktikum Christine.T / XI IPA 2
/ 02======