Hi everybody ! Enjoy, read and be my blog's member ! Thanks for your visit ! :)
RSS

Minggu, 29 April 2012

Setetes Air Kehidupan di TK Regina Pacis


Bicara tentang sekolah, pasti kita akan teringat tentang beberapa orang penting di dalamnya. Orang penting itu antara lain ialah guru, petugas tata usaha, dan juga kepala sekolah. Namun, di balik semua guru dan para petugas administrasi tersebut, pernahkah kita terpikir akan para satpam dan petugas kebersihannya? Tentu sangat jarang, bukan?
Bahkan banyak dari kita yang menganggap mereka rendah, bahkan tak mau mengenali mereka sama sekali. Banyak hal pun turut menyebabkan hal ini. Mulai dari rasa gengsi kita yang terlalu tinggi sehingga tak mau bergaul dengan mereka yang bergaji kecil, sampai kemunculan mereka yang begitu sedikit di depan orang banyak sehingga mereka pun kian terlupakan. Mereka muncul ketika semua orang sedang sibuk mengurusi dirinya sendiri dan selalu siap membantu kemana pun, bahkan kapan pun kita membutuhkannya.
Hati mereka sangat murni, dan pekerjaan mereka pun sangat mulia. Sayangnya, banyak orang kian meremehkan mereka dari hari ke hari. Banyak orang yang seenaknya saja menghina mereka tanpa tahu peranan mereka di dunia ini. Tak banyak orang tahu, bahwa sesungguhnya pekerjaan mereka lah yang sangat berarti dan dibutuhkan di kehidupan ini, bahkan pekerjaan seorang satpam dan seorang pesuruh. Berikut adalah cerita tentang salah satu dari mereka yang sering kita lupakan, namun ternyata sangat membantu kita dalam kehidupan sehari-hari.
Cerita ini ialah tentang seorang satpam yang selalu memakai seragam tidak resmi di TK Regina Pacis. Beliau bernama bapak Asheli. Melihat penampilannya yang tidak berseragam, kita mungkin akan menganggapnya sebagai orang tua murid atau bahkan orang biasa yang sekedar lewat dan berhenti di tempat tersebut. Sayangnya, pendapat anda itu salah, karena beliau sudah 24 tahun bekerja di TK Regina Pacis sebagai petugas kebersihan, pejaga pintu TK, serta petugas keamanan sejak tahun 1986.
Kini, beliau bekerja secara semerawutan dengan penghasilan tak tentu. Semua yang bisa ia kerjakan akan ia kerjakan, bahkan ia sempat berkata bahwa ia hanyalah seorang pesuruh di Regina Pacis. Bila ia disuruh mengantar surat, maka ia akan mengantarkannya, bahkan bila ia disuruh untuk menjaga anak, maka ia pun akan menjaganya. Semuanya ia lakukan, mulai dari menjaga pintu TK, membukakan pintu mobil para murid, membersihkan lingkungan di sekitar TK, sampai menjaga anak para orang tua murid yang belum dijemput. Semua itu ia lakukan demi istri, anak, dan juga cucunya. Anaknya sudah ada dua orang, yang satu sudah menikah dan mengikuti suaminya, sedangkan yang satu lagi masih tinggal dengan mereka secara akrab dan penuh pengertian. Cucunya pun sudah ada tiga orang, dimana salah satunya telah duduk di bangku kelas 3 SD.
Dengan anggota keluarganya yang sebanyak ini, pak Asheli pun semakin memiliki tanggung jawab dalam hidupnya. Biarpun mereka hidup dalam kebersamaan dan juga penuh kasih sayang, namun kebutuhan duniawi pun harus bisa mereka penuhi juga. Sayangnya, pekerjaan pak Asheli di TK Regina Pacis ini masih kurang cukup untuk membiayai keluarganya tersebut. Maka dari itu, ia yang bekerja di TK Regina Pacis dari pukul 05.30 pagi ini pun mengambil pekerjaan lain di luar waktu kerjanya tersebut. Pekerjaan itu antara lain ialah menjadi pengasuh anak, atau yang biasa kita kenal dengan tempat penitipan anak. Para orang tua yang sedang sibuk bekerja, bisa menitipkan anaknya pada pak Asheli. Anda pun tak perlu takut akan terjadi apa-apa pada anak anda, karena hampir semua orang di Regina Pacis mengenalnya sebagai orang yang baik dan penuh tanggung jawab.
Bahkan, saya pernah melihat sendiri bagaimana cara pak Asheli menjaga anak yang dititipkan kepadanya. Ia mengurusi mereka dengan sangat baik bahkan penuh rasa tanggung jawab. Biarpun usianya sudah tua, yaitu 54 tahun dan badannya tak sekuat dulu lagi, namun ia tidak segan-segan untuk menggendong anak yang dititipkan kepadanya. Ia masih kuat menggendong anak-anak tersebut, bahkan masih mampu menanggapi beberapa kenakalan anak seperti memanjat pagar dengan penuh kesabaran.
Kebaikan hati bapak yang lahir pada tanggal 12 maret 1958 ini pun turut terlihat saat kami mewawancarainya. Ia yang waktu itu sedang sibuk menjaga pintu TK, masih mau meluangkan waktunya untuk diwawancarai, bahkan menjawab pertanyaan kami  dengan senyum. Kami pun secara otomatis mulai merasakan kebaikan hatinya dan menjadi yakin akan pendapat kami yang mengatakan bahwa memang ialah orang yang dibutuhkan oleh dunia masa kini. Orang yang ramah dan mau menolong siapa saja dengan segala ketulusan yang ada di hatinya, biarpun kadang kala uang yang ia peroleh untuk keluarganya itu tidak cukup bahkan kurang. Ia mengatakan bahwa ekonomi keluarganya sangat rumit dan tak bisa ia jelaskan, cukup atau pun tidak, pasti ada saja kekurangannya.
Sungguh hidup yang sulit untuk seorang bapak yang yang baik hati seperti beliau. Ia selalu membuat orang lain nyaman dengan kebaikan hatinya, terutama saat kami mewawancarainya, namun ada pula yang membuatnya merasa tak nyaman, seperti saat ada anak-anak yang nakal dan sulit untuk diberitahu mulai bertingkah dan melakukan hal-hal yang berbahaya, seperti memanjat pagar maupun merangkak di atas jala gawang sepak bola. Ia merasa tak nyaman karena takut akan keselamatan mereka dan khawatir akan terjadi sesuatu yang tidak diinginkan pada diri mereka sendiri. Namun di samping kekhawatirannya itu, ia memiliki beberapa pengalaman yang berkesan selama bekerja di Regina Pacis. Ia sering merasa terharu ketika mengingat akan adanya alumni yang masih mau datang ke sekolah ini dan bertemu dengannya. Menurutnya, anak-anak yang seperti itu sangatlah baik hatinya, karena masih mau mengingatnya yang hanyalah seorang pesuruh.
Tak hanya itu. Ia juga mengatakan bahwa anak-anak jaman sekarang itu penurut dan mudah untuk diberitahu. Ia senang melihat anak-anak yang seperti itu dan berharap akanlah tetap demikian. Sedangkan untuk harapan dalam pekerjaan, ia sudah tak punya lagi. Ia tak tahu harus berharap apa lagi dalam pekerjaannya, karena sebentar lagi ia pun ingin pensiun dan menghabiskan waktu yang lebih banyak bersama dengan keluarganya yang sangat ia cintai. Sekian, cerita tentang beliau yang begitu luar biasa.

Read Comments
  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS