"...Mendengkur memicu sejumlah penyakit berbahaya seperti hipertensi,stroke,dan jantung..."
Mendengkur tidak boleh diremehkan. Gangguan tidur yang dalam istilah kedokteran disebut sleep apnoea itu terjadi akibat penyempitan atau adanya sumbatan dalam saluran pernafasan. Dalam kondisi tertentu, gangguan ini dapat berakibat koma bahkan kematian.
Selain mengganggu pasangan anda,juga tidak sehat loh!! |
Hal ini terjadi karena saat ada penyempitan,udara yang masuk akan semakin sedikit dan lama kelamaan bisa menyebabkan kekurangan oksigen dalam tubuh,sedangkan tubuh selalu membutuhkan oksigen yang cukup dalam menjalani tugasnya.
Pada tingkat tertentu bisa juga membuat pernafasan terhenti (obstructive sleep apnoea).
Kondisi ini bisa terjadi berulang kali dengan durasi sekitar 10-60
detik. “Dalam semalam orang yang mendengkur bisa berhenti bernafas
sesaat sebanyak 300 kali,” kata Cistulli.
Minimnya suplai oksigen
membuat seluruh organ tubuh, termasuk jantung dan otak, bekerja keras
menjalankan fungsinya. Itulah mengapa, mendengkur dalam jangka panjang
bisa mengakibatkan berbagai penyakit berbahaya seperti hipertensi,
stroke, dan jantung. Sedangkan kadar oksigen yang fluktuatif dapat merusak lapisan
sel dalam pembuluh darah.
Yang perlu diwaspadai adalah ketika
suara dengkuran terdengar semakin keras, tiba-tiba berhenti, dan disusul
hentakan nafas. Kondisi itu memacu organ tubuh, terutama jantung,
bekerja lebih keras untuk memasok oksigen.Jantung yang dipaksa terus bekerja secara keras bisa kemudian rusak,karenanya ini merupakan salah satu bahaya yang sering diremehkan. Saat terbangun dari tidur disertai kasus tersebut , biasanya
akan merasa sakit kepala dan linglung.
Inilah kira-kira gambaran dari kegiatan mendengkur |
1. Tidur miring
Posisi tidur miring akan membuat aliran udara lebih lancar. Sementara tidur telentang atau tengkurap membuat organ pernafasan tertekan dan memicu dengkuran.
Posisi tidur miring akan membuat aliran udara lebih lancar. Sementara tidur telentang atau tengkurap membuat organ pernafasan tertekan dan memicu dengkuran.
2. Kurangi berat badan
Berat badan berlebih menjadi salah satu faktor penyebab seseorang mendengkur. Lipatan lemak di sekitar leher membuat aliran udara terhambat.
Berat badan berlebih menjadi salah satu faktor penyebab seseorang mendengkur. Lipatan lemak di sekitar leher membuat aliran udara terhambat.
3. Kurangi konsumsi alkohol
Minuman keras dapat melemahkan sistem saraf di bagian rahang dan tenggorokan yang dapat memicu suara dengkuran.
Minuman keras dapat melemahkan sistem saraf di bagian rahang dan tenggorokan yang dapat memicu suara dengkuran.
4. Berhenti merokok
Racun yang terkandung dalam rokok memicu gangguan sistem pernafasan yang akhirnya memicu pola tidur mendengkur.
Racun yang terkandung dalam rokok memicu gangguan sistem pernafasan yang akhirnya memicu pola tidur mendengkur.
5. Pakai bantal tinggi
Posisi kepala lebih tinggi dari badan membuat pernafasan menjadi lebih lancar dan mencegah terjadinya dengkuran.
Posisi kepala lebih tinggi dari badan membuat pernafasan menjadi lebih lancar dan mencegah terjadinya dengkuran.
6. Cara Pengobatan Lain
Selain cara-cara di atas ada juga cara pengobatan yang bisa anda coba,seperti terapi akupuntur mungkin?Dengan memakai bantal anti ngorok?Atau mungkin cara lainnya yang dianjurkan oleh dokter spesialis mendengkur anda. Eits.... Dokter ahli dengkur?Anda belum mendengarnya?Kalau begitu anda dapat info baru lagi !Sekarang telah ada dokter dengkur yang bisa membantu mengatasi dengkuran maut anda,bahkan sudah ada jurusan spesialisnya! Maka dari itu ,silahkan cari dokter dengkur yang dapat mengatasi masalah anda itu.... :)
Dan ini 10 Fakta Tentang Mendengkur
1. Satu dari lima penduduk dunia mendengkur.
Diperkirakan lebih dari satu milyar orang di seluruh dunia mendengkur saat tidur karena berbagai sebab.
2. Lebih banyak pria yang mendengkur dibandingkan wanita
Perbandingannya adalah 80% laki-laki dan 20% perempuan. Alasannya
terkait dengan distribusi kelebihan berat badan pada pria yang menumpuk
di dada dan leher sehingga menyebabkan penyempitan saluran udara.
Kelebihan berat badan pada wanita umumnya menumpuk di pinggul. Pria juga
memiliki leher lebih besar daripada wanita. Lingkar leher 40 cm atau
lebih cenderung membuat orang mendengkur.
3. Radang amandel (tonsilitis) menyebabkan anak-anak mendengkur.
Salah satu ciri anak yang terkena radang amandel (tonsilitis) adalah mendengkur waktu tidur.
4. Posisi tidur berpengaruh pada mendengkur.
Tidur telentang lebih mendukung untuk mendengkur dibandingkan tidur miring.
5. Kelebihan berat badan menyebabkan mendengkur.
Kelebihan berat badan sangat umum di kalangan pendengkur. Hal ini karena lemak yang terbentuk di sekitar tenggorokan dapat menyempitkan saluran udara. Selain itu, lemak di perut dapat menyebabkan diafragma berfungsi tidak teratur.
6. Pil tidur dan obat penenang tidak mengurangi mendengkur.
Obat-obatan tersebut menyebabkan relaksasi otot dan meningkatkan peluang mendengkur.
7. Pada usia 50, perempuan yang mendengkur sama banyaknya dengan laki-laki.
Karena proses penuaan, wanita kehilangan otot dan lemak di daerah tenggorokannya. Lidah, pangkal tenggorokan, dan jaringan lainnya di dekatnya juga bisa sedikit menyusut. Perubahan ini dapat mengurangi ukuran saluran nafas dan meningkatkan risiko mendengkur. Hanya 5% perempuan yang mendengkur pada usia tiga puluhan, namun pada usia di atas 50 tahun jumlahnya bisa mencapai 40%. Pada usia ini, jumlah wanita yang mendengkur sama banyaknya dengan laki-laki.
8. Mendengkur dapat menandakan penyakit.
Mendengkur bisa merupakan gejala obstructive sleep apnea (OSA), gangguan umum dan berpotensi serius di mana nafas berulang kali berhenti dan berlanjut saat anda tidur. Seseorang dengan sleep apnea sering bangun malam untuk bernafas, tetapi biasanya tidak mengingatnya. Sleep apnea seringkali tidak disadari tetapi sangat berbahaya bagi kesehatan karena menyebabkan kurang tidur, kekurangan oksigen, depresi dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
9. Intensitas mendengkur dapat mencapai 90 desibel.
3. Radang amandel (tonsilitis) menyebabkan anak-anak mendengkur.
Salah satu ciri anak yang terkena radang amandel (tonsilitis) adalah mendengkur waktu tidur.
4. Posisi tidur berpengaruh pada mendengkur.
Tidur telentang lebih mendukung untuk mendengkur dibandingkan tidur miring.
5. Kelebihan berat badan menyebabkan mendengkur.
Kelebihan berat badan sangat umum di kalangan pendengkur. Hal ini karena lemak yang terbentuk di sekitar tenggorokan dapat menyempitkan saluran udara. Selain itu, lemak di perut dapat menyebabkan diafragma berfungsi tidak teratur.
6. Pil tidur dan obat penenang tidak mengurangi mendengkur.
Obat-obatan tersebut menyebabkan relaksasi otot dan meningkatkan peluang mendengkur.
7. Pada usia 50, perempuan yang mendengkur sama banyaknya dengan laki-laki.
Karena proses penuaan, wanita kehilangan otot dan lemak di daerah tenggorokannya. Lidah, pangkal tenggorokan, dan jaringan lainnya di dekatnya juga bisa sedikit menyusut. Perubahan ini dapat mengurangi ukuran saluran nafas dan meningkatkan risiko mendengkur. Hanya 5% perempuan yang mendengkur pada usia tiga puluhan, namun pada usia di atas 50 tahun jumlahnya bisa mencapai 40%. Pada usia ini, jumlah wanita yang mendengkur sama banyaknya dengan laki-laki.
8. Mendengkur dapat menandakan penyakit.
Mendengkur bisa merupakan gejala obstructive sleep apnea (OSA), gangguan umum dan berpotensi serius di mana nafas berulang kali berhenti dan berlanjut saat anda tidur. Seseorang dengan sleep apnea sering bangun malam untuk bernafas, tetapi biasanya tidak mengingatnya. Sleep apnea seringkali tidak disadari tetapi sangat berbahaya bagi kesehatan karena menyebabkan kurang tidur, kekurangan oksigen, depresi dan meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.
9. Intensitas mendengkur dapat mencapai 90 desibel.
Intensitas ini setara dengan suara yang dihasilkan oleh sebuah truk yang melaju di jalan raya.
10. Merokok juga menyebabkan mendengkur.
Asap rokok dapat menginfeksi jaringan tenggorokan yang menimbulkan bengkak. Hal ini menyebabkan penyempitan saluran udara dan membuat orang mendengkur.
10. Merokok juga menyebabkan mendengkur.
Asap rokok dapat menginfeksi jaringan tenggorokan yang menimbulkan bengkak. Hal ini menyebabkan penyempitan saluran udara dan membuat orang mendengkur.